Tuesday, April 16, 2024
   
TEXT_SIZE

Kampus “Simulator” Dunia Nyata

Bendan Dhuwur- kopertis6.or.id- Kelesuan ekonomi Indonesia tidak lepas dari dinamika perekonomian global. Konvergensi sistem ekonomi dan teknologi telah menciptakan perekonomian dunia yang sarat saling keterkaitan antar negara. Sehingga, akibat yang ditimbulkan ketika krisis ekonomi melanda suatu negara, maka dampaknya akan merambah negara lain, bahkan seluruh dunia.

“Dalam kasus devaluasi Yuan misalnya, dua negara ASEAN yang disebut-sebut menjadi korban adalah Malaysia dan Indonesia. Ringgit dan Rupiah mengalami depresiasi yang besar terhadap dolar AS.”

Pernyataan ini disampaikan Rektor Unika Soegijapranata Semarang, Prof. Budi Widianarko saat memberikan pidato diacara Wisuda institusinya di kampus setempat, sabtu, 5 September 2015.

Rektor membeberkan, perekonomian Indonesia seolah juga tersandera oleh keputusan tentang perubahan suku bunga oleh Bank Central AS. “Singkatnya, dalam proses globalisasi ekonomi ini, tidak ada negara yang bisa hidup dalam ruang hampa. Lebih jauh lagi, perekonomian dunia akan terus berubah seiring waktu, krisis bisa terjadi susul menyusul.” ucap Prof. Budi menandaskan.

Kepada wisudawan Prof. Budi menyampaikan, semua dinamika yang dihadapi para wisudawan selama di kampus Unika Soegijapranata Semarang jauh lebih sederhana dari dunia nyata. “Maksimal kampus sampai tingkat tertentu memenuhi kualifikasi  sebagai “simulator” dunia nyata,” harapnya.

Lebih lanjut rektor menjelaskan, ada satu lagi yang diperlukan untuk bisa berhasil dalam globalisasi, yakni kepercayaan diri, terutama ketika seseorang harus menghadapi pesaing berbilang bangsa. “Kepercayaan diri dalam interaksi antara bangsa menuntut kita untuk membebaskan diri dari apa yang disebut oleh salah satu founding father negeri ini, Mochamad Hatta, sebagai mentalitas Inlanderisme bekas bangsa terjajah.”

COMMUNITY

Materi Pelatihan