Thursday, March 28, 2024
   
TEXT_SIZE

Pendidikan Pascasarjana Ada Penurunan Jumlah SKS

Semarang-kopertis6.or.id- Menristek Dikti, Prof. Prof. H. Muhammad Nasir mengkritisi penerapan Satuan Kredit Semester (SKS) untuk program pascasarjana (S2 dan S3) yang selama ini dipandang kurang efektif, sekaligus melakukan perubahan kebijakan.  

“Saya tidak menginginkan SKS terlalu banyak. Tetapi, demi kualitas  yang penting subtansinya harus tetap dijaga.”

Pernyataan ini disampaikan usai melakukan peresmian Gedung Olah Raga (GOR) dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung C Kampus IV Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Sabtu 23 Januari 2016.  

Menristek menjelaskan, S2 outputnya adalah bagaimana mahasiswa mampu secara eksperimen, mampu secara empirikel mengaplikasikan metodologi-metodologi yang baik, sekaligus mampu mempublikasikan hasilnya, di jurnal akreditasi atau jurnal internasional.

“Maka, proses pembelajaran tidak harus ditempuh sampai 72 sks, namun cukup 36 SKS. Manakala ini sudah cukup, kenapa kita perbanyak. Ini hanya akan memberi beban dan  menurunkan kompetisi.” kata Prof. Nasir.

Namun demikian, lanjutnya, jika  perguruan tinggi  mau memakai 44 SKS, 50 SKS atau 60 SKS silahkan. Akan tetapi, menurut saya dengan 36 SKS  rasanya cukup untuk mengembangkan SDM dalam menghasilkan lulusan yang baik dan berkualitas.

Menristek Dikti menambahkan, untuk program Doktor 42 SKS. Tujuannya, Doktor disamping menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, menguasai filsafat ilmu dan bidang ilmunya, outputnya adalah publikasi ditingkat internasional yang bereputasi.

Ke depan, kalau ini sudah berjalan dengan baik, untuk meraih Doktor minimal 2 publikasi. Sekarang cukup satu dulu. Alasan penerapan dua publikasi ini yakni mengejar ketinggalan dari negara lain. “kita perlu berlari cepat agar bisa mengejar Thailand, Malaysia dan Singapura.”tandasnya.

Terkait dengan Peresmian GOR UPGRIS,  Kemenristek Dikti berharap agar prestasi dibidang olah raga semakin meningkat, serta fasilitas yang ada tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh komponen di internal UPGRIS. “Dengan dimilikinya sarana-prasarana yang baik, semoga ke depan institusi ini menjadi perguruan tinggi berkelas dunia.”

COMMUNITY

Materi Pelatihan