Thursday, April 18, 2024
   
TEXT_SIZE

CAPAIAN KINERJA 2016 DAN PROGRAM 2017 KEMENRISTEKDIKTI

JAKARTA – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dengan misi yang diembannya berupaya untuk (a) meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan (b) meningkatkan kemampuan iptek dan inovasi untuk menghasilkan nilai tambah produk inovasi. Dalam upaya menjalankan misinya tersebut, Kemenristekdikti pada Tahun 2016 telah menghasilkan beberapa capaian.

 

Pertama, terkait dengan program pembelajaran dan kemahasiswaan untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi, maka telah diberikan bantuan pendanaan pendidikan bagi mahasiswa khususnya diploma dan sarjana. Bantuan tersebut melalui skema beasiswa, yaitu bidikmisi, Afirmasi Pendidikan (Adik) Papua dan daerah 3T serta beasiswa peningkatan prestasi akademik (PPA). Pada tahun 2016 total penerima beasiswa bidikmisi 307.833 mahasiswa, beasiswa Adik 3.046 mahasiswa dan PPA 61.904.

Sementara itu, pada tahun 2017 untuk beasiswa Bidikmisi baru sebanyak 80.000 mahasiswa dengan peningkatan bantuan biaya hidup Rp. 50.000/bulan/mahasiswa, beasiswa Adik baru sebanyak 2.500 orang, sedangkan untuk beasiswa PPA kuotanya menjadi 130.000 mahasiswa.

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan tinggi salah satunya dengan melakukan upaya pencegahan ijazah palsu melalui penomoran Ijazah Nasional (PIN) dan Sistem Verifikasi Ijazah secara Elektronik (SIVIL). Selain itu, juga dilakukan upaya akreditasi program studi melalui BAN-PT, dimana pada tahun 2016 jumlah prodi yang terakreditasi A mengalami peningkatan sebesar 2.356 prodi dibandingkan tahun 2015 yang sebanyak 1.785.

Kedua, dalam rangka penguatan kelembagaan Kementerian Ristekdikti pada tahun 2016 telah melakukan langkah sebagai berikut: 1) mendorong perguruan tinggi masuk top 500 dunia dengan capaian 2 universitas masuk top 500 dunia yaitu UI dan ITB; 2) Mendorong peningkatan akreditasi perguruan tinggi dengan capaian ada 48 perguruan tinggi yang telah terakreditasi A, 3) Mendorong lahirnya science technopark (STP) yang unggul dengan capaian ada 12 STP unggul; 4) Mendorong pusat unggulan Iptek dengan capaian 27 pusat unggulan Iptek. Selain itu juga mulai dilakukan upaya untuk melakukan pendelegasian evaluasi ijin prodi ke L2DIKTI (Kopertis). Kemudian langkah preventif untuk menjamin kualitas ijin pendirian prodi, maka Kementerian Risetedikti juga berusaha untuk mengatasi praktek-praktek percaloan pengurusan izin pendidirian prodi.

Ketiga, dalam rangka penguatan sumber daya, Kemenristekdikti pada tahun 2016 telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mengeluarkan program magister menuju doktor untuk sarjana unggul dengan capaian batch I sebanyak 57 mahasiswa dengan 27 promotor dan telah menghasilkan 73 publikasi internasional, kemudian pada batch II sebanyak 322 mahasiswa dengan 176 promotor; 2) Pemberian beasiswa unggulan dosen indonesia (BUDI) untuk S 2 dan S 3 dengan capaian ada 1.979 dosen studi di dalam negeri dan 168 dosen studi di luar negeri; 3) Melakukan agenda visiting world class professor yang diikuti oleh 41 peserta dari berbagai negara.

Keempat, untuk program penguatan riset dan pengembangan dari sisi kebijakan telah dikeluarkan peraturan PMK 106/2016 tentang Standar Biaya Keluaran Tahun Anggaran 2017 , permenristekdikti 69/2016 ttg Pedoman Pembentukan Komite Penilaian dan/atau Reviewer dan Tatacara Pelaksanaan Penilaian Penelitian Dengan Menggunakan Standar Biaya Keluaran, permenristekdikti 42/2016 ttg Pengukuran dan Penetapan Tingkat Kesiapterapan Teknologi, UU 13/2016 ttg Paten dan PP 45/2016 ttg Pengukuran dan Penetapan Tingkat Kesiapterapan Teknologi. Untuk publikasi ilmiah terindeks scopus pada tahun 2016 ditargetkan 6.229, capaiannya adalah 9.457 per 22 Desember 2016. Untuk jurnal ilmiah terindeks DOAJ (Directory of Open Access Journals) per 22 Desember 2016 capaian adalah 484 dimana capaian ini lebih baik dibandingkan Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand. Selain itu, untuk target paten pada tahun 2016 adalah sebesar 1.735, capaiannya adalah 1.960. Disamping itu, dari penelitian hibah bersaing hasil riset sosial yang sukses komersialisasi adalah metode statis dan dinamis pribadi spider plot (SPSP) untuk pengukuran potensi dan kompetensi pegawai.

Tambahan pula, telah dihasilkan konverter kit mesin 2 TAK berbahan bakar bensin. Dengan alat ini dengan tabung gas 3 kg lebih efisien hampir lima kali lipat. Konverter kit tersebut juga dapat diterapkan pada mesin 4 TAK berbahan bakar bensin yang dengan menggunakan alat tersebut dengan tabung 3 kg lebih efisien 2 kali lipat dibandingkan menggunakan mesin 4 TAK berbahan bakar bensin.

Kelima, dalam program penguatan inovasi pada tahun 2016 ditargetkan produk inovasi sebanyak 15 buah, capaiannya adalah 40 buah. Produk-produk inovasi yang dihasilkan adalah ADS-B, Smar Card, Implant Tulang, pabrik enzim, plastik komposit, smelter, EKG Kanal Telemetri, Sediaan Obat Neurat Fitofarmaka, rubber air bag, speda motor listrik, computer based interlocking (CBI) untuk sistem sinyal kereta api, inverter, padi IPB 3 S, base station 4 G, alat kesehatan (ina shunt, NPC strip, ceraspon, ina sent), desain kapal ikan hidup, smart phone 4 G, dan e-ticketing.

Keenam, dalam rangka penguatan dukungan management Kemenristekdikti teah melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) mengembangkan Sistem Monitoring dan Evaluasi untuk melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program/ kegiatan dan anggaran; 2) melakukan efisiensi anggaran operasional untuk program/anggaran prioritas 2017 sebesar Rp 130 M; 3) membuka Pusat Informasi dan Layanan Satu Pintu untuk meningkatkan kualitas layanan publik dengan prinsip STAR (Smart, Tangible, Accessible dan Responsive); 4) Memperkuat pusdiklat dan telah mendapatkan akreditasi dari LAN, sehingga dapat melaksanakan diklat formal kepegawaian seperti prajabatan; 4) melakukan percepatan peraturan-peraturan perundang-undangan yang dibutuhkan; 5) melakukan advokasi hukum untuk penyelesaian kasus-kasus hukum, dan lain-lain.

Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan tersebut, Kementerian Ristekdikti mendapatkan beberapa penghargaan diantaranya: 1) penghargaan sebagai Kementerian dengan kontribusi PNBP terbesar dalam APBN; 2) predikat terbaik II Anugerah Media Humas 2016 kategori Advertorial Kementerian/LPNK/BUMN/PTN; 3) predikat tingkat kepatuhan tinggi peringkat ke-3 dari seluruh K/L terhadap standar pelayanan publik.

Selain itu, dalam upaya meningkatkan pengawasan kepada para pejabat di lingkup Kementerian Ristekdikti, maka juga terus dilakukan upaya pengingkatan kepatuhan dala melaporkan harta kekayaan penyelenggaran negara melaui LHKPN.

Pada tahun 2017 Kementerian Ristekdikti terus melanjutkan program prioritas dan melakukan beberapa terobosan baru diataranya: program beasiswa diploma dan sarjana (bidik misi, Adik dan PPA), Program Revitalisasi Pendidikan Vokasi (Politeknik), Pemberian Hibah kepada PTS, Kontrak World Class Professor, Program detasering dosen, program STP, program beasiswa S 2 dan S3, paket-paket bantuan pendanaan riset dan pengembangan, program-program peningkatan inovasi termasuk mendorong lahirnya perusahaan pemula berbasis teknologi.

Sumber: http://ristekdikti.go.id/capaian-kinerja-2016-dan-program-2017-kemenristekdikti/#aRbT3ImhvRqMOu7S.99

COMMUNITY

Materi Pelatihan